10 Daftar Hewan Paling Beracun di Dunia
Peringkat Teratas - Banyak hewan di muka bumi ini yang terlihat sangat menakutkan namun tidak mematikan. Dan sebaliknya, banyak juga hewan yang terlihat sangat indah namun sebenarnya ia sangat mematikan. Jika Anda melihat seekor ular phyton yang sangat besar mungkin Anda akan lari ketakutan. Berbeda halnya jika Anda melihat seekor katak yang cantik, mungkin Anda akan mendekat dan mengamatinya. Padahal seekor ular phyton yang Anda takuti itu tidak lebih berbahaya dari seekor katak yang cantik. Bahkan dengan hanya menyentuh kulit cantiknya itu telah bisa membuat Anda terkena dampak racunnya dan sangat membahayakan nyawa Anda.
Hewan yang memiliki racun yang kuat biasanya dicirikan dari warna tubuhnya yang mencolok dan tidak seperti warna hewan pada umumnya. Namun hal ini juga tidak bisa dijadikan sebagai acuan secara umum, karena sebagian hewan beracun kuat ini juga memiliki penampilan seperti hewan biasa. Seperti laba-laba brazil dan kalajengking kuning palestina yang tidak memiliki warna mencolok seperti hewan pada umumnya. Sebagian besar hewan yang memiliki racun kuat ini adalah dari jenis reptil, arakhnida (laba-laba), dan penghuni bawah laut. Sehingga pengetahuan mengenai hewan beracun terkadang sangat diperlukan, terutama bagi orang-orang yang suka berpetualang ke alam bebas maupun menyelam ke dasar laut.
Berikut ini adalah 10 daftar hewan yang paling beracun dan paling mematikan di dunia, dari peringkat ke sepuluh hingga peringkat pertama dengan racun terkuat dari yang lain:
10. Kalajengking Kuning Pelestina (Deathstalker)
![]() |
Image: Wikimedia Commons |
Kalajengking Kuning Palestina ini memiliki beberapa nama lokal lain yang oleh penduduk setempat sering menamainya dengan menggunakan nama daerah tempat hewan ini ditemukan. Diantara nama-nama lokalnya adalah Kalajengking Kuning Israel, Kalajengking Omdurman, dan Kalajengking Gurun Naqab. Kalajengking ini juga secara umum sering disebut sebagai Kalajengking Deathstalker. Ini adalah spesies berbahaya yang memiliki kandungan racun yang kuat. Tubuhnya berwarna kuning dengan bagian punggung kehitam-hitaman dan panjangnya berkisar 30 - 70 mm. Hewan ini sering dijumpai di daerah gurun dan semak belukar mulai dari Afrika Utara hingga Timur Tengah. Racunnya merupakan campuran neurotoksin yang kuat. Sengatannya sangat menyakitkan, namun biasanya tidak sampai membunuh manusia dewasa yang sehat. Namun bagi orang-orang yang memiliki riwayat penyakit jantung dan alergi bisa sangat berbahaya dan mengancam nyawa.
9. Laba-Laba Pengembara Brasil
![]() |
Image: Wikimedia Commons |
Laba-laba Pengembara Brasil merupakan spesies laba-laba paling beracun di dunia. Mereka biasa ditemukan di daerah tropis Amerika Selatan, dan sebagian di Amerika Tengah. Laba-laba ini lebih suka berkeliaran di dasar hutan pada malam hari daripada berdiam diri di jaringnya. Sedangkan di siang hari mereka lebih suka bersembunyi di dalam gundukan rayap, di bawah kayu atau bebatuan, dan di pohon pisang. Racunnya memiliki kandungan neurotoksin yang kuat. Jika tersengat maka akan dapat menyebabkan peradangan dan rasa sakit yang hebat setelah gigitannya, menyebabkan hilangnya kontrol otot, masalah pernafasan, kelumpuhan, dan pada konsentrasi racun tertentu dapat menyebabkan kematian.
8. Siput Kerucut
![]() |
Image: Wikimedia Commons |
Siput Kerucut merupakan siput laut predator yang sangat berbisa. Spesies
siput kerucut memiliki cangkang yang berbentuk seperti kerucut, dan
biasanya terdapat pola warna-warni pada permukaan cangkangnya. Siput ini
sangat berbahaya, terutama untuk siput kerucut tropis yang berukuran
besar jika tersengat bisa berakibat fatal. Namun untuk siput kerucut
kecil sengatannya tidak lebih sakit dari sengatan lebah. Racun siput
kerucut ada pada gigi radulanya. Gejala yang ditimbulkan jika tersengat
oleh siput ini termasuk diantaranya seperti rasa sakit yang hebat,
terlokalisasi, bengkak, mati rasa, kesemutan, dan muntah. Dan untuk
kasus yang parah bisa mengakibatkan gangguan penglihatan, kelumpuhan
otot, kegagalan pernafasan hingga kematian.
7. Ikan Buntal
![]() |
Image: Flickr |
Ikan buntal merupakan jenis vertebrata yang memiliki kandungan racun
tetrodotoxin yang sangat berbahaya bagi manusia. Meskipun demikian, ikan
buntal kerap menjadi menu santapan istimewa di sejumlah restoran khusus
di Jepang, Korea, dan Tiongkok. Namun hanya koki terlatih yang memiliki
sertifikat khusus yang diperbolehkan untuk mengolah daging ikan buntal
ini. Karena kesalahan sekecil apapun ketika menghidangkan ikan ini bisa
berakibat fatal bagi keselamatan nyawa orang yang memakannya. Racun ikan
buntal ditemukan terutama di bagian ovarium dan hati, dan sebagian
kecil di usus dan kulit. Gejala keracunan setelah memakan ikan buntal
diantaranya seperti mati rasa pada bibir dan lidah, pusing, mual,
muntah, pada tubuh terasa seperti tertusuk, detak jantung menjadi cepat,
penurunan tekanan darah, kelumpuhan otot, dan kegagalan pernafasan
akibat kelumpuhan otot diafragma.
6. Ular Mamba Hitam
![]() |
Image: Flickr |
Ular Mamba Hitam merupakan salah satu spesies ular yang sangat berbisa.
Panjang ular ini berkisar antara 2 - 4,5 meter yang menjadikannya
sebagai ular berbisa terpanjang kedua setelah ular raja kobra. Pada
umumnya ular ini berwarna abu-abu, dan seiring bertambahnya usia warna
ular ini semakin gelap. Ular ini tergolong sebagai ular yang sangat
cepat, karena mampu berlari dengan kecepatan hingga 16 km/jam (10 mph).
Mamba Hitam menyukai tempat-tempat yang agak kering seperti hutan, semak
belukar, singkapan batu, dan sabana semi-kering. Ular ini mendiami
berbagai daerah di sub-sahara Afrika, dan tersebar di benua Afrika
bagian timur, tengah hingga selatan. Racun ular ini bersifat
neurotoksik, dengan gejala awal jika tergigit berupa sensasi kesemutan
pada area yang digigit, penglihatan menjadi kabur, kelopak mata
terkulai, vertigo, mual, muntah, sakit perut, berkeringat, dan selalu
mengeluarkan air liur. Jika tidak segera ditangani gejala akan
berkembang menjadi kegagalan pernafasan yang bisa berujung kematian.
Umumnya hal ini terjadi dalam waktu 7 hingga 15 jam.
5. Katak Panah Beracun
![]() |
Image: Flickr |
Katak Panah Beracun adalah spesies katak yang memiliki racun terkuat dan
juga merupakan hewan jenis vertebrata paling beracun di dunia. Spesies
ini tersebar secara endemik di daerah tropis lembab di Amerika Tengah
hingga Amerika Selatan. Mereka disebut sebagai Katak Panah Beracun
dikarenakan penduduk asli setempat sering menggunakan sekresi racun
katak ini untuk meracuni ujung panah mereka. Katak ini mengeluarkan
racun melalui kelenjar di permukaan kulit mereka. Maka dari itu
menyentuh katak ini dengan tangan telanjang sangat berbahaya. Racun ini
mampu mencegah saraf korban dalam mengirimkan impuls, menyebabkan otot
dalam keadaan kontraksi yang tidak aktif, dan dapat menyebabkan gagal
jantung. Racun yang dimilikinya sangat kuat, rata-rata seekor katak ini
mampu menghasilkan racun yang bisa membunuh 10 hingga 20 orang dewasa,
atau membunuh hingga 10.000 ekor tikus.
4. Ikan Batu
![]() |
Image: Flickr |
Ikan Batu adalah salah satu jenis ikan paling beracun yang ada di
lautan. Mereka memiliki racun neurotoksin yang kuat yang dihasilkan dari
kelenjar di dasar duri sirip punggung mereka. Duri ini akan bediri
seperti jarum ketika mereka merasa terancam, dan siap menyuntikkan racun
mematikan kepada lawannya. Sengatan ikan batu ini sangat menyakitkan
dan bisa menyebabkan kematian. Ikan batu memiliki panjang sekitar 30 -
40 cm. Mereka tinggal di dasar laut, di sekitaran terumbu karang dan
sering berkamuflase menyerupai bebatuan. Sehingga sebagian besar
sengatan ikan batu ini akibat dari menginjak ikan ini yang memaksa racun
masuk ke dalam kaki.
3. Gurita Cincin Biru
![]() |
Image: Flickr |
Gurita Cincin Biru merupakan salah satu hewan laut paling beracun di dunia. Ukuran hewan ini relatif kecil, yaitu hanya sekitar 12 - 20 cm. Mereka sering di temukan di perairan laut dangkal samudera pasifik dan samudera hindia, dari Jepang hingga Australia. Racunnya mengandung Tetrodotoksin yang sangat berbahaya bagi manusia. Racun seekor gurita cincin biru ini sanggup membunuh 26 orang dewasa dalam hitungan menit. Belum ada penawar racun dari gurita cincin biru ini, sehingga menjadikannya sebagai salah satu hewan laut paling mematikan di dunia. Jika terkena racunnya dapat mengakibatkan mual, gagal jantung, kebutaan, kelumpuhan, masalah pernafasan, dan biasanya kematian terjadi akibat kegagalan pernafasan karena kelumpuhan diafragma.
2. Ubur-Ubur Kotak
Image: Wikimedia Commons |
Ubur-ubur kotak merupakan salah satu jenis hewan invertebrata paling beracun di dunia. Ciri-ciri utama dari ubur-ubur ini adalah bentuk medusanya yang kotak, bukan berbentuk payung seperti ubur-ubur pada umumnya. Mereka juga bisa berenang lebih cepat dibanding ubur-ubur lainnya, tercatat kecepatannya hingga 6 meter per menit. Spesies ini sering ditemukan secara luas di samudera tropis maupun subtropis, seperti di samudera Atlantik dan samudera Pasifik Timur. Ubur-ubur kotak bisa menghasilkan racun yang sangat kuat. Jika tersengat bisa berakibat fatal dan apabila tidak ditangani dengan segera dapat berujung pada kematian. Sengatannya bisa mengakibatkan rasa sakit yang sangat menyiksa, menyebabkan hiperkalemia yang dapat menyebabkan gagalnya kardiovaskular dan kematian bisa terjadi hanya dalam waktu 2 sampai 5 menit.
1. Ular Taipan Pedalaman
![]() |
Image: Pxhere |
Ular Taipan Pedalaman adalah ular yang memiliki bisa terkuat di dunia sekaligus sebagai hewan dengan racun terkuat di dunia. Mereka sejauh ini menjadi yang paling beracun dari seluruh ular yang ada dan juga paling beracun dari reptil apapun. Diperkirakan bahwa satu gigitan ular ini mampu membunuh setidaknya 100 pria dewasa hanya dalam waktu 30 - 45 menit jika tidak segera ditangani. Ular taipan pedalaman bisa ditemukan di dataran tanah hitam di daerah semi-kering diantara Queensland dan Australia Selatan dan Timur Laut. Jika tergigit ular ini maka korban akan merasakan rasa sakit yang hebat disertai sakit kepala, mual, muntah, kejang, lumpuh, pendarahan internal, perusakan jaringan otot, hingga kerusakan ginjal. Meskipun racun ular ini sangat mematikan, kabar baiknya mereka bukanlah ular yang agresif. Mereka memiliki sifat yang pemalu dan cenderung lebih suka melarikan diri dan menjauh dari masalah, kecuali jika mereka benar-benar dalam keadaan terdesak. Sehingga kasus kematian yang tercatat akibat gigitan ular ini terhitung sangat jarang terjadi.
No comments